Minggu, 03 Oktober 2010

Terrorism And Illegal Weapons

Akhir-akhir ini perkembangan terorisme di Indoneisa semakin tidak jelas saja sasaran targetnya. Hal ini menyulitkan pihak kepolisian untuk memberantas terorisme. Modus mereka sekarang bukannya melakukan bom bunuh diri sebagaimana yang telah dilakukan beberapa tahun lalu.
Kejadian perampokan Bank CIMB Niaga di Medan yang terjadi pada 18 Agustus lalu kuat dugaan dilakukan oleh para komplotan teroris. Mereka merupakan anggota jaringan teroris di bawah Abu Tholut. Mereka pula yang diduga kuat menjadi pelaku penyerangan Kepolisian Sektor Hamparan Perak di Deli Serdang pada 22 September, yang menewaskan tiga polisi. Para teroris ini dalam aksinya menggunakan senjata yang cukup canggih. Mereka mendapatkannya diduga berasal dari penelundupan senjata dan hasil rampasan.
Misalnya saja dalam penyergapan yang baru terjadi di Dusun Sarang Puah, Desa Dolok Sagala, berhasil menemukan senjata
serbu M-16 milik anggota Brigade Mobil yang dirampas ada ditangan kawanan bersenjata. Senjata ini disita bersama sepucuk AK-56, satu pistol FN rakitan, 4 magasin, sera 500-an amunisi.
Penyelundupan dan penjualan senjata illegal harus ditangani dengan serius, Karena hal ini lebih banyak terkait dengan gerakan separatis bersenjata, kelompok kriminal, serta kelompok teroris.
Mudah-mudahan kerja keras untuk mengatasi terorisme dan peredaran senjata illegal pihak-pihak yang terkait mendaptkan hasil yang membahagiakan. Ini juga demi kedamaian dan kesejahteraan rakyat Indonesia tentunya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar